TEKKEN 5

Jin Kazama Devil  - Tekken

yellow claw

Minggu, 09 April 2017

RINGKASAN CERITA KEJANTANAN DI SUMBING (PUSTAKA DIGITAL)

                                                        KEJANTANAN DI SUMBING

PENULIS: SUBAGO SENTRAWARDOYO

KISAH INI MENCERITAKAN TENTANG KEJANTANAN DI SUMBING                           Waktu malam digunung sumbing sangat dingin. bagi orang yang baru mengusngsi dari kota,
rasa dingin itu merupakan momok yang paling menyeramkan .Sama cetarnya dengan menakutkan kepada tentara Belanda yang mengejar-ngejarnya siang hari.

 Udara basah-basah itu Menyelinap kedalam selimut, kedalam tikar, kedalam celah-celah dinding bambu, Sehingga kemana pun kita berbalik, setan-setan dingin itu menjalari kaki kita, jari-jari 
 kita, kepala kita. Gadis-gadis Pengungsi banyak yg menangis kebingungan. 

Perempuan yg berbaring disamping ku sudah bunting empat bulan.Sudah larut malam ini, tetapi ia belum juga mau tidur. Mantel tentaraku sudah kutangkupkan di atas perutnya serta lutut nya 
yg berlipat ke atas, sehingga dari sebelah sini tubuh bagian bawah itu rupanya seperti berkeromok hitam. Aku lalu teringat kepada Gunung Sumbing ini dengan bukit kecil Kaliangkrik di mana kami pernah dihujani peluru dari kapal terbang musuh. "aku ga tahan lagi," gerutu perempuan itu selalu. "Kau bawa aku ke kota!" 

Aku ga menjawab. Aku gaperlu menjawab. Sudah berapa kali saja aku menegaskan kepadanya. Aku tak mungkin meninggalkan pasukan dan kembali ke kota. Itu berarti pengnianat kepada perjuangan. Dan penghianatan harus dibayar dengan. Nyawa kalau tidak di sikat oleh kawan sendiri, oleh Belanda yang menangkap aku dibawah.


"Kau ga memikirkan nasibku. Kau tidak cinta lagi," rintihnya.

Cahaya lampu cubik di atas meja memberi bayang-bayang yg suram kepada pipinya yg tebal dan matanya yg balut. Aku jemu melihat muka buruk itu.
"Kau tidak cinta lagi!" tuduhnya.


DIKUTIP DARI PUSTKA DIGITAL   (PADI)

0 komentar:

Posting Komentar